Mengetahui penyebab kegagalan usaha
sejak dini adalah sebuah keuntungan tersendiri agar kita bisa menemukan
cara untuk mengantisipasinya. Memang kegagalan dalam dunia usaha
merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi pada siapa saja, tapi kita
juga memanimalisir kegagalan tersebut dengan melakukan berbagai upaya
pencegahan dan pemecahan masalah.
Banyak yang menyarankan calon pengusaha
untuk segera menghabiskan ‘jatah gagal’, namun tidak ada seorang pun
yang tahu berapa banyak ‘jatah gagal’ yang bisa terjadi pada seseorang.
Motivator bisnis pandai berbicara soal ini, tapi di dunia nyata, kitalah
yang mengalaminya. Itulah alasan mengapa kita perlu mempelajari
penyebab kegagalan usaha, baik usaha baru, lama, kecil, besar, yang
terjadi pada orang lain agar kegagalan yang sama tidak terjadi pada
bisnis kita di masa mendatang.
Namun, yang terpenting bukanlah hanya
mengetahui penyebab kegagalan usaha tersebut tapi bagaimana kita bisa
kembali bangkit dari kegagalan tersebut. Melakukan evaluasi, perbaikan,
dan menata kembali bisnis yang dijalankan memang harus dilakukan terus
menerus agar tetap bisa bertahan dan berkembang dalam persaingan bisnis.
Penyebab Kegagalan Usaha yang Paling Umum
Penyebab kegagalan bisnis itu bisa
bermacam-macam, baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal.
Secara umum, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab kegagalan
sebuah bisnis dan harus diantisipasi:
-
Tidak Memahami Usaha yang Dijalankan
Sebelum memulai sebuah usaha, ada
baiknya kita mengetahui beberapa hal tentang usaha yang akan dijalankan.
Dan tentu saja akan lebih baik lagi bila usaha tersebut sesuai dengan
bidang ilmu dan minat kita.
Membangun usaha tidak sekedar
memproduksi barang/ jasa, tapi kita juga harus mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, berapa banyak frekuensi permintaan, dan
lain-lain.
Sebenarnya kita tidak harus ahli di
bidang bisnis yang akan dikerjakan, namun setidaknya kita pernah
bekerjasama dengan orang lain dan punya pengalaman di bidang tersebut.
Sebagai contoh, seorang yang punya minat dalam dunia kuliner dan pernah bekerja di restoran tentunya akan lebih mudah membangun usaha kuliner ketimbang seseorang yang punya minat dan pengalaman di dunia otomotif.
-
Menjalankan Usaha Hanya Sekedar Iseng atau Coba-Coba
Menjalankan usaha bukanlah seperti
bermain judi yang biasanya dilakukan atas dasar coba-coba dan mencari
peruntungan. Walaupun memang ada sebagian orang yang menganggapnya
seperti itu.
Ketika membangun sebuah bisnis, kita
harus siap dengan tugas berat yang menguras tenaga dan pikiran. Pada
perjalanan bisnis, kemungkinan besar kita akan berhadapan dengan
tantangan berat yang harus dilalui.
Semua tantangan itu tidak mungkin bisa
dilalui bila kita hanya ingin coba-coba atau iseng saja dalam memulai
usaha. Sejak awal, sebaiknya kita harus punya niat untuk menjalankan
usaha tersebut dengan serius karena bisnis yang sekedar iseng dan
coba-coba biasanya akan cepat ‘gulung tikar’.
-
Tidak Berpengalaman dalam Pemasaran
Pemasaran yang baik adalah salah satu
kunci keberhasilan semua jenis bisnis. Tidak berpengalaman dalam hal
pemasaran, bisa menjadi penyebab kegagalan usaha.
Di jaman digital seperti sekarang ini
masih ada bisnis yang ‘terjebak’ dalam pemasaran secara trasional.
Memang, pemasaran dengan cara tradisional masih efektif digunakan untuk
bisnis tertentu. Namun, dengan tidak memanfaatkan teknologi sebagai
media pemasaran maka sebuah bisnis akan kehilangan banyak konsumen.
Merekrut tenaga profesional dalam hal pemasaran merupakan langkah
yang sangat tepat, tidak hanya untuk bertahan tapi untuk maju dan
berkembang menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan.Baca juga: Pengertian Branding, Unsur, Tujuan, dan Fungsinya Dalam Bisnis
-
Tidak Bisa Mengelola Administrasi dan Keuangan
Dalam menjalankan usaha, membuat sebuah
kebijakan dalam menentukan keputusan strategis harus berlandaskan
catatan administrasi dan berbasis data. Kita tidak bisa mengandalkan
insting dan naluri saja.
Hal yang sama juga berlaku dalam hal
keuangan. Ada banyak sekali kasus dimana para pengusaha menjalankan
bisnis mereka tanpa puna data keuangan yang baik. Hal tersebut membuat
si pengusaha tidak bisa mengetahui mengkorelasi antara profit,
penjualan, dan pengeluaran.
Tidak memiliki data akurat dalam hal
administrasi dan keuangan akan membuat potensi penyalahgunaan di tingkat
bawah bisa terjadi tanpa diketahui oleh si pengusaha.
Artikel lain: Dasar-Dasar Manajemen Bisnis yang Harus Dipenuhi Saat Membangun Bisnis-
Kurangnya Pemahaman Dalam Pengadaan/ Pemeliharaan Bahan Baku dan Sarana
Cukup banyak pengusaha yang memulai
bisnis melakukan kesalahan saat membeli bahan baku, misalnya membeli
terlalu banyak bahan baku. Membeli bahan baku harus memperhatikan
permintaan atau kebutuhan dari konsumen, sebaiknya tidak berlebihan
karena bisa terbuang percuma.
Selain itu, pemahaman dalam pemeliharaan
bahan baku yang sudah dibeli juga harus menjadi perhatian penting agar
tidak cepat rusak.
-
Tidak Bisa Mengelola Modal dan Kendali Kredit
Seorang pengusaha sebaiknya mengetahui
bahwa modal tidak selalu tentang uang. Jadi, hindari kredit ke bank
secara berlebihan karena akan menjadi beban pengeluaran di masa depan.
Jika harus meminjam modal dari bank,
sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan dan juga kemampuan bayar. Selain
itu, Anda juga harus berhati-hati bila memberikan ‘pending payment’
kepada konsumen, karena tidak semua konsumen bisa membayar sesuai
kesepakatan.
Pisahkan antara modal usaha dan juga
uang untuk kebutuhan pribadi Anda. Tidak jarang hal ini bisa memicu
masalah keuangan dan menjadi penyebab kegagalan usaha.
-
Sumber Daya Manusia yang Kurang Berwawasan Wirausaha
Sumber daya manusia adalah hal yang
sangat penting dalam semua jenis usaha. SDM yang punya wawasan
kewirausahaan yang baik akan bekerja lebih baik karena memposisikan
dirinya tidak hanya sebagai karyawan tapi juga orang yang berpengaruh
pada keberhasilan bisnis yang dikelola.
Jangan pernah menjadikan karyawan Anda
seperti robot yang harus menunggu perintah dari Anda. Bila memungkinkan
berikan arahkan agar mereka bekerja seperti seorang pemilik usaha,
memberikan tantangan untuk analisa perbaikan, dan membeikan rewards
secara berkala bagi yang berprestasi.
Prinsip ‘The Right Man in The Right Place‘
juga sangat penting dalam mengatur SDM. Dengan menempatkan karyawan
pada posisi yang tepat akan membuat mereka bekerja lebih optimal.
Artikel lain: Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia-
Tidak Fokus Pada Bisnis yang Dijalankan
Konsistensi dan ketekunan merupakan
faktor penting dalam menjalankan sebuah usaha yang sukses. Hanya
pebisnis yang fokus lah yang bisa berhasil menjalani bisnis mereka.
Dengan fokus pada bisnis yang
dikerjakan, maka kita akan bisa mengetahui apa saja potensi dan
kekurangan pada usaha yang dijalankan. Selanjutnya, tentunya kita bisa
lebih mengerti apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan potensi usaha
dan memperbaiki kekurangan yang ada pada usaha tersebut.
-
Kurangnya Pengetahuan Tentang Teknologi
Selama ini kita sudah melihat bagaimana
cepatnya perubahan teknologi dan pengaruhnya pada dunia usaha. Mereka
yang terlambat mengantisipasi perubahan teknologi akan tertinggal dan
menjadi penyebab kegagalan usaha mereka.
Kita tidak hanya bicara tentang pemasaran dan penjualan, tapi juga mengenai tentang memelihara hubungan dengan pelanggan.
Salah satu contoh, sebua bisnis yang
menggunakan teknologi untuk menyimpan data base pelanggan mereka
tentunya harus punya keamanan yang baik pada sistem mereka.
Ketidakmampuan dalam menjaga keamanan sistem bisa mengakibatkan data
konsumen Anda hilang dari data base, tentunya ini sangat fatal bagi
sebuah bisnis yang membutuhkan database konsumen.
-
Bekerjasama Dengan Pihak yang Salah
Selanjutnya, hal yang dapat menjadi
pemicu atau penyebab kegagalan usaha adalah bekerjasama dengan orang
atau perusahaan yang salah. Sebelum memutuskan untuk bekerjasama dengan
seseorang, sebaiknya periksa terlebih dahulu track record orang tersebut.
Selain itu, kita juga harus memililh
partner yang memang memiliki tujuan dan niat baik bagi kedua pihak dalam
bekerjasama. Bekerjasama dengan orang berpengalaman di bidang yang Anda
butuhkan adalah nilai tambah, namun harus dipastikan bahwa orang
tersebut bisa memberikan nilai tambah pada bisnis Anda.
Jangan mudah percaya pada personal
branding yang dibentuk seseorang, atau berdasarkan kata orang. Jika
calon partner Anda tidak punya skill yang Anda butuhkan, hal ini akan
menjadi masalah di masa depan.
0 comments:
Post a Comment